Penyebab Demo Di Makassar

Penyebab Demo Di Makassar

Prakiraan cuaca di Makassar 7 hari kedepan

Jum 13.12 +29°C +24°C

Sab 14.12 +28°C +24°C

Min 15.12 +29°C +25°C

Sen 16.12 +27°C +24°C

Sel 17.12 +27°C +24°C

Rab 18.12 +24°C +24°C

Kam 19.12 +26°C +24°C

Makassar prakiraan cuaca minggu kedepan

Jumat, 13 Desember 2024

Angin: Timur, 1.5 m/s

Malam sebelum tidur 03:00

Sabtu, 14 Desember 2024

Angin: Utara, 3.7 m/s

Malam sebelum tidur 03:00

Minggu, 15 Desember 2024

Malam sebelum tidur 03:00

Senin, 16 Desember 2024

Angin: Timur, 2.7 m/s

Malam sebelum tidur 03:00

Selasa, 17 Desember 2024

Angin: Timur Laut, 2.1 m/s

Malam sebelum tidur 03:00

Rabu, 18 Desember 2024

Angin: Tenggara, 1.8 m/s

Malam sebelum tidur 03:00

Kamis, 19 Desember 2024

Angin: Barat Laut, 1.2 m/s

Malam sebelum tidur 03:00

Prakiraan cuaca lainnya untuk Makassar

Prakiraan cuaca di kota lain

Warga menerobos hujan di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (24/10/2023). Sebagian besar wilayah Makassar mulai diguyur hujan dengan intensitas ringan, sementara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memprakirakan musim hujan baru terjadi pada pertengahan November 2023. (FOTO : Antara/Arnas Padda )

Sejumlah pengendara menerobos hujan di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (24/10/2023). Sebagian besar wilayah Makassar mulai diguyur hujan dengan intensitas ringan, sementara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memprakirakan musim hujan baru terjadi pada pertengahan November 2023. (FOTO : Antara/Arnas Padda )

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Warga menerobos hujan di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (24/10/2023).

Sebagian besar wilayah Makassar mulai diguyur hujan dengan intensitas ringan, sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memprakirakan musim hujan baru terjadi pada pertengahan November 2023.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Makassar, IDN Times - Hujan terjadi di sebagian wilayah Kota Makassar, Kamis pagi (3/10/2024). Badan Meteorologi Klimatogi dan Geofisika (BMKG) menyebut hujan berskala lokal.

Prakirawan BMKG Makassar Farid menjelaskan, hujan pagi ini diakibatkan oleh awan-awan konvektif kecil dengan skala lokal. "Karena pemantauan dari citra satelit tidak terdeteksi awan tersebut," katanya.

Dia menyebut hujan terjadi hanya di sebagian wilayah Makassar dan sekitarnya. Hujan turun dengan intensitas ringan.

Farid juga menerangkan bahwa saat ini masih masa peralihan musim dari kemarau ke musim hujan. "Awal Musim Hujan ditentukan berdasarkan jumlah curah hujan dalam satu dasarian sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh dua dasarian berikutnya," ucapnya.

Kota Makassar di Sulawesi Selatan belakangan memang dilanda cuaca yang cukup panas. Hal ini pun membuat publik menantikan kapan wilayah ini masuk musim hujan.

Sebelumnya Forecaster Staklim Sulsel BMKG Wilayah IV Makassar, Vidyana Andika, memaparkan awal musim hujan di Kota Makassar akan terjadi mulai akhir bulan Oktober 2024 atau dasarian ketiga. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/10/2024).

"Untuk prediksi awal musim hujannya berada di Oktober dasarian ketiga. Karena dari Oktober dasarian ketiga sampai November kedua, curah hujannya sudah lebih dari 50 mm secara berturut-turut," kata Vidyana.

Dari data yang dipaparkan Vidyana, terlihat bahwa prediksi awal musim hujan di wilayah Sulawesi Selatan bervariasi. Pada bulan Oktober 2024, sebanyak 37,5 persen wilayah Sulawesi Selatan mulai memasuki musim hujan.

Selain seluruh wilayah Makassar, ada Enrekang, Parepare, Pinrang. Kemudian, sebagian besar Barru, Gowa, Maros, Pangkep, Tana Toraja serta bagian utara Bantaeng dan Takalar.

Kemudian, sebagian kecil barat Sidrap, bagian barat Bulukumba, Sinjai dan Soppeng, bagian barat dan selayan Luwu, bagian barat daya Bone dan Palopo serta bagian selatan Toraja Utara dan bagian utara Wajo.

Selanjutnya sebanyak 4,17 persen wilayah Sulawesi Selatan baru memasuki musim hujan pada Maret 2025 yaitu bagian timur Bone dan sebagian kecil utara Sinjai. Lanjut ke bulan April yang juga 4,17 persen yakni sebagian kecil utara Bone, sebagian kecil tengah Sidrap serta bagian tengah dan selatan Wajo.

Baca Juga: Kapan Musim Hujan di Makassar? Ini Prediksi BMKG

Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Makassar turun ke jalan pada hari ini, Senin (26/8/2024). Mereka berdemonstrasi di bawah Flyover Jalan Andi Pangeran Pettarani.

Aksi tersebut diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Makassar yang menyuarakan ketidakpuasan terhadap situasi politik saat ini.

Para mahasiswa kompak menyanyikan lagu-lagu perjuangan dan bersorak seruan revolusi. Mereka juga menyerukan agar kepemimpinan Presiden Joko Widodo segera dihentikan.

"Jokowi harus turun, kami tidak takut pada 'Raja Jawa'! Revolusi!," kata jenderal lapangan aksi demo tersebut.

Unjuk rasa yang dilakukan di titik strategis ini menjadi perhatian publik dan aparat keamanan. Dari pantauan ERA, polisi berjaga-jaga di sekitar lokasi untuk memastikan keamanan dan ketertiban tetap terjaga.

Para mahasiswa menyampaikan tuntutan mereka dengan berorasi, mengkritisi berbagai kebijakan yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat.

Aksi ini merupakan puncak dari berbagai rangkaian kegiatan protes yang telah dilakukan sebelumnya oleh para mahasiswa terkait penolakan RUU Pilkada.

Hingga berita ini diturunkan, aksi unjuk rasa masih berlangsung dengan mahasiswa yang terus berdatangan ke lokasi. Situasi di sekitar Flyover Jalan Andi Pangeran Pettarani terpantau padat, namun tetap kondusif.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - 'Makassar Tidak Tunduk Pada Raja Jawa'

Begitulah narasi spanduk putih yang terbentang di atas Fly Over perempatan Jl AP Pettarani-Urip Sumoharjo, Makassar.

Narasi itu muncul setelah viral pernyataan Ketua Golkar terpilih Bahlil Lahadalia saat berpidato Musyawarah Nasional XI Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (21/8/2024).

Pantauan tribun, Sabtu (24/8/2024) siang, narasi dengan tinta hitam itu, terbentang di tembok fly over, mengarah ke Jl AP Pettarani.

Spanduk itu pun menjadi perhatian pengendara dari arah Jl AP Pettarani.

Terlebih mereka yang menunggu lampu hijau traffic light menyala.

Di saat bersamaan, aksi unjuk rasa tolak Revisi Undang-Undang Pilkada juga masih berlangsung di bawah flyover.

Kali ini, dari Aliansi Mahasiswa Megarezky yang berkampus, di Jl Antang Raya, Kecamatan Manggala, Makassar.

Dua puluhan mahasiswa dari almamater hijau tersebut, turut menyuarakan 'Penyelamatan Demokrasi' dengan menolak rencana Revisi UU Pilkada.

Meski di hari libur, mahasiswa Megarezky tetap getol menyuarakan dukungan terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca juga: Mahasiswa UNM Bawa Poster Negara Bukan Milik Keluarga Jokowi-Dewan Pengkhianat Rakyat di Flyover

Tidak hanya di Flyover, mahasiswa yang juga membentangkan spanduk 'Aliansi Mahasiswa Megarezky Anti Presiden Otoriter' tersebut, juga berunjuk rasa depan kantor DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo.

Mereka long march atau berjalan kaki dari Fly Over ke gedung DPRD Sulsel.

Setibanya depan kantor DPRD Sulsel, mahasiswa pendemo membakar ban tepat di gerbang masuk.

"Tuntutan kami dari Aliansi Mahasiswa Megarezky itu, dimulai dari Putusan MK Nomor 60 dan 70," ujar jenderal lapangan, Muhammad Yusuf.

"Bagaimana DPRD Provinsi Sulawesi Selatan menyatakan sikap bahwa siap mengawal, tunduk dan patuh pada putusan MK tersebut," sambungnya.

Alasan Yusuf dan teman-temannya berunjuk rasa di hari libur (Sabtu) untuk menjaga nafas perjuangan.

"Jadi rencana Hari Senin kita tetap lanjut dan bergabung dengan teman-teman mahasiswa lain," tuturnya.(*)

Temukan bengkel mobil Honda terdekat untuk memperbaiki ban mobil, AC, cat bodi mobil di Makassar. Ganti oli mobil, kampas rem atau kaca? Cek daftar jam buka, review, nomor telepon, foto, gambar dan informasi bengkel mobil lainnya.